buku ini menceritakan tentang seorang dokter yang menjadi relawan saat Israel menyerang Palestina.. memusnahkan Beirut, membunuh orang-orang Palenstina secara keji.. dan hal itu merubah pandangannya terhadap orang Palestina yang dulu dia anggap sebagai "teroris"
jelas aku tidak akan menceritakan seluruh isi buku.. namun surat dokter ANG SWEE CHAI kepada suaminya di singapura yang dapat menggambarkan keseluruhan isi kejadiannya..
sayang,
aku merasakan kelelahan fisik datang dan pergi, tetapi aku tidak takut, sejarah telah mengajarkan kita sebaliknya. pernahkan terpikirkan oleh budak-budak di masa lalu bahwa suatu hari mereka akan bebas dan di anggap sebagai manusia? namun inilah kesaksian kami. Bahwa sejarah akan terus berulang dan kami akan menang. mungkin bukan hari ini, mungkin bukan besok, mungkin bukan generasi sekarang, bahkan mungkin bukan generasi berikutnya - namun karena kami manusia, suatu hari kami pasti menang. ya, hal itu memang membutuhkan kegigihan, disiplin, pengorbanan, dan harga yang sangat mahal - namun sesuatu yang merupakan hak kita, pastilah suatu hari akan kita peroleh kembali.
sayangku, kita hanyalah dua individu kecil dalam sejarah pembebasan ini. mungkin di suatu tempat kita akan terhanyut, menjadi error margin terpinggirkan-tetapi kita tahu kemana gelombang itu akan mengalir, dan tidak ada yang dapat menghentikannya. mungkin kedengarannya retoris-namun di segenap sejarah orang-orang yang memperjuangkan keadilan, tidak ada yang terdengan retoris.
aku menangis bagai seorang prajurit muda yang bersiap bertempur di medan perang, tetapi tumbang sebelum pertempuran dimulai. meskipun demikian, aku tertawa, tertawa penuh kemenangan, karena aku tahu masih ada jutaan orang lainnya yang akan melanjutkan perjuangan itu sesudahku.
aku sudah menatap wajah sang maut dan telah kulihat kekuatan serta keburukannya, tetapi aku juga telah menatap ke dalam matanya, dan kulihat ketakutannya. anak-anak kami akand atang karenanya dan mereka tidak takut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar